Some property or something was brought to Allah's Messenger (ﷺ) and he distributed it. He gave to some men and ignored the others. Later he got the news of his being admonished by those whom he had ignored. So he glorified and praised Allah and said, Amma ba'du. By Allah, I may give to a man and ignore another, although the one whom I ignore is more beloved to me than the one whom I give. But I give to some people as I feel that they have no patience and no contentment in their hearts and I leave those who are patient and self-content with the goodness and wealth which Allah has put into their hearts and `Amr bin Taghlib is one of them. `Amr added, By Allah! Those words of Allah's Apostle are more beloved to me than the best red camels.

'Amrû ben Taghiib: On apporta au Messager d'Allah () quelques biens — ou: quelques captifs — qu'il partagea en donnant aux uns et en privant les autres. Informé de la plainte de ceux qui en ont été privés, le Prophète loua et glorifia Allah puis dit: Cela dit, par Allah! [sachez que] je donne à l'un et je prive l'autre bien que celui qui je prive m'est plus cher. C'est que je donne à quelquesuns du fait de l'impatience et de la frayeur que je vois dans leurs cœurs; et je laisse des autres devant le désintéressement et le bien que Allah a mis dans leurs cœurs. Parmi ces gens, il y a 'Amrû ben Taghlib. «Par Allah, continua 'Amrû, même le fait de posséder des chamelles rouges'ne m'est préférable à ses paroles du Messager d'Allah ().»

':'Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar berkata telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Jarir bin Hazim berkata aku mendengar Al Hasan berkata telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Taghlib bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi hadiah berupa harta atau tawanan wanita beliau lalu membagi-bagikannya. Ada orang yang diberi dan ada yang tidak. Kemudian sampai berita kepada beliau bahwa orang-orang yang tidak diberi mereka mencela (beliau). Maka mengucapkan puja dan puji kepada Allah lalu bersabda: 'Amma ba'du. Demi Allah memang aku telah memberi seseorang dan tidak kepada yang lain. Orang yang tidak aku beri sesungguhnya lebih aku cintai daripada orang yang aku beri. Namun aku memberi sekelompok kaum karena aku melihat hati-hati mereka masih sangat bersedih dan punya rasa takut. Dan aku biarkan sekelompok orang karena Allah telah menjadikan hati-hati mereka penuh dengan perasaan cukup dan penuh kebaikan. Di antara mereka adalah 'Amru bin Taghlib.' 'Amru bin Taghlib berkata 'Demi Allah tidak ada yang lebih aku sukai dari unta yang paling baik dibandingkan ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadaku tadi.' Hadits ini dikuatkan oleh Yunus.''

Once in the middle of the night Allah's Messenger (ﷺ) (p.b.u.h) went out and prayed in the mosque and some men prayed with him. The next morning the people spoke about it and so more people gathered and prayed with him (in the second night). They circulated the news in the morning, and so, on the third night the number of people increased greatly. Allah's Messenger (ﷺ) (p.b.u.h) came out and they prayed behind him. On the fourth night the mosque was overwhelmed by the people till it could not accommodate them. Allah's Messenger (ﷺ) came out only for the Fajr prayer and when he finished the prayer, he faced the people and recited Tashah-hud (I testify that none has the right to be worshipped but Allah and that Muhammad is His Apostle), and then said, Amma ba'du. Verily your presence (in the mosque at night) was not hidden from me, but I was afraid that this prayer (Prayer of Tahajjud) might be made compulsory and you might not be able to carry it out.

A'icha: Une nuit, le Messager d'Allah () sortit et pria dans la mosquée. Quelques uns le suivirent dans la prière. Le lendemain matin, les gens parlèrent de la chose puis, [la nuit suivante], le nombre de ceux qui suivirent la prière du Prophète () devint plus important. Le surlendemain matin, les gens se mirent aussi à parler de la chose, puis, à la troisième nuit, les fidèles, qui étaient venus à la mosquée, devinrent beaucoup plus nombreux. Le Messager d'Allah () arriva et ils firent la prière en l'imitant. Toutefois, à la quatrième nuit, la mosquée ne put suffire à tous les fidèles et le Prophète () ne sortit qu'à la prière du subh... Il fit la prière du fajr, se tourna vers les présents, prononça le tachahud puis dit: Cela dit, [sachez que] votre présence ne m'était pas inconnue, mais je craignais que cette [prière] vous soit rendue obligatoire et que vous ne pouviez ensuite l'observer.

':'Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bahwa 'Aisyah radliallahu 'anha mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu malam keluar di tengah malam untuk melaksanakan shalat di masjid orang-orang kemudian mengikuti beliau dan shalat dibelakangnya. Pada waktu paginya orang-orang membicarakan kejadian tersebut. Kemudian pada malam berikutnya orang-orang yang berkumpul bertambah banyak lalu ikut shalat dengan Beliau. Dan pada waktu paginya orang-orang kembali membicarakan kejadian tersebut. Kemudian pada malam yang ketiga orang-orang yang hadir di masjid semakin bertambah banyak lagi lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk shalat dan mereka shalat bersama beliau. Kemudian pada malam yang keempat masjid sudah penuh dengan jama'ah hingga akhirnya beliau keluar hanya untuk shalat Shubuh. Setelah beliau selesai shalat Fajar beliau menghadap kepada orang banyak membaca syahadat lalu bersabda: 'Amma ba'du sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut shalat tersebut akan diwajibkan atas kalian sementara kalian tidak mampu.' Abu 'Abdullah Al Bukhari berkata 'Hadits ini dikuatkan oleh Yunus.''

One night Allah's Messenger (ﷺ) (p.b.u.h) stood up after the prayer and recited Tashah-hud and then praised Allah as He deserved and said, Amma ba'du.

Abu Humayd asSâ'idy: Un certain soir, le Messager d'Allah () se leva après la prière, prononça le tachahud, glorifia Allah de ce qui est digne de Lui puis dit: Cela dit...

':'Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata telah mengabarkan kepadaku 'Urwah dari Abu Humaid As Sa'idi bahwasanya dia mengabarkan kepadanya bahwa setelah melaksanakan shalat di awal malam (Isya) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri lalu membaca syahadah dan puja pujnya kepada Allah dengan pujian yang layak (bagi Allah) beliau lalu mengucapkan: 'Amma ba'du.' Hadits ini dikuatkan oleh Abu Mu'awiyyah dan Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari Abu Humaid As Sa'idi dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Amma ba'du.' Dikuatkan juga oleh Al 'Adani dari Sufyan tentang ucapan 'Amma ba'du'.''

Once Allah's Messenger (ﷺ) got up for delivering the Khutba and I heard him after Tashah-hud saying Amma ba'du.

AlMiswar ben Makhrama dit: «Le Messager d'Allah () se leva... Je l'entendis dire, après avoir prononcé le tachahud'. Cela dit... »

':'Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata telah mengabarkan kepadaku 'Ali bin Husain dari Al Miswar bin Makhramah berkata 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri lalu ketika beliau mengucapkan syahadat aku mendengar beliau mengucapkan: 'Amma ba'du'.' Hadits ini dikuatkan oleh Az Zubaidi dari Az Zuhri.''

Once the Prophet (ﷺ) ascended the pulpit and it was the last gathering in which he took part. He was covering his shoulder with a big cloak and binding his head with an oily bandage. He glorified and praised Allah and said, O people! Come to me. So the people came and gathered around him and he then said, Amma ba'du. From now onward the Ansar will decrease and other people will increase. So anybody who becomes a ruler of the followers of Muhammad and has the power to harm or benefit people then he should accept the good from the benevolent amongst them (Ansar) and overlook the faults of their wrong-doers.

Ibn 'Abbâs (r) dit: «Drapé dans un voile passant par ses épaules et en tenant la tête par un bandeau noir, le Prophète () monta sur le minbar — c'était la dernière fois qu'il s'y assoyait —, loua et glorifia Allah puis dit: 0 gens! [approchezvous] de moi! On s'approcha de lui et il reprit: Cela dit, [sachez que] le nombre des Ansars diminuera et celui du reste des gens augmentera. Que celui qui détiendra une certaine autorité sur la Umma de Muhammad () et pourra porter préjudice aux uns et servir les autres, accepte les bonnes œuvres de celui d'entre eux qui fait du bien et pardonne à celui d'entre eux qui agit mal! »

':'Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Aban berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Ghasil berkata telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas berkata 'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menaiki mimbar -yang merupakan kali terakhir beliau duduk di situ- dalam keadaan berselimut yang diletakkannya di atas kedua pundaknya dan mengikat kepalanya dengan ikat kepala berwarna hitam. Setelah memuji Allah dan mensucikan-Nya beliau bersabda: 'Amma ba'du wahai sekalian manusia berkumpullah di hadapanku.' Maka orang-orang berkumpul mengelilingi beliau. Kemudian beliau melanjutkan: 'Amma ba'du sesungguhnya orang yang masih hidup dari kalangan Anshar semakin sedikit sedangkan orang-orang lain (selain Anshar) terus bertambah banyak. Maka barangsiapa mengurus sesuatu dari urusan ummat Muhammad lalu dia mampu mendatangkan madlarat kepada seseorang atau memberi manfaat kepada seseorang maka terimalah orang-orang baik mereka (kaum Anshar) dan maafkanlah orang yang keliru dari kalangan mereka.''