: : هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،   

بَيْعُ الْمَشَاعِ

: هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،  

: : هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،   

4614 أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ قَالَ : أَنْبَأَنَا إِسْمَاعِيلُ ، عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ : أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الشُّفْعَةُ فِي كُلِّ شِرْكٍ رَبْعَةٍ أَوْ حَائِطٍ ، لَا يَصْلُحُ لَهُ أَنْ يَبِيعَ حَتَّى يُؤْذِنَ شَرِيكَهُ ، فَإِنْ بَاعَ فَهُوَ أَحَقُّ بِهِ حَتَّى يُؤْذِنَهُ

: هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،  

The Messenger of Allah said: 'Pre-emption is to be given in everything that is shared, whether it is a house or a garden. It is not right to sell it before informing one's partner, and if he sells it he (the partner) has more right to it, unless he gives Permission to sell it to someone else.

:Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Manshur telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar yaitu Al Haudhi telah menceritakan kepada kami Jami' bin Mathar dari 'Alqamah bin Wa`il dari ayahnya dia berkata; Saya pernah duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu datanglah seorang laki-laki yang lehernya terikat tali kekang dari kulit kemudian dia berkata; Wahai Rasulullah sesungguhnya orang ini dan saudaraku pernah menggali sumur kemudian dia mengangkat cangkul dan memukul kepala temannya dengan menggunakan cangkul tersebut hingga mati. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Maafkan dia. Tapi dia enggan untuk memaafkan dia berkata; Wahai Nabi Allah sesungguhnya orang ini dan saudaraku pernah menggali sumur kemudian dia mengangkat cangkul dan memukul kepala temannya (saudaraku) dengan menggunakan cangkul tersebut hingga mati. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Maafkan dia. Tetapi dia enggan untuk memaafkan. Kemudian dia berdiri dan berkata; Wahai Nabi Allah sesungguhnya orang ini dan saudaraku pernah menggali sumur kemudian dia mengangkat cangkul dan memukul kepala temannya dengan menggunakan cangkul tersebut hingga mati. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Maafkan dia. Tetapi dia enggan untuk memaafkan. Beliau bersabda: Pergilah apabila engkau membunuhnya maka engkau seperti dirinya. Kemudian dia keluar membawa orang tersebut hingga berlalu kemudian kami memanggilnya; Tidakkah engkau mendengar apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabdakan? Kemudian dia kembali dan berkata; Apabila saya membunuhnya maka saya sepertinya? Beliau bersabda; Ya. Saya memaafkannya. Kemudian orang yang membunuh tersebut keluar dengan menyeret tali kekang dari kulit hingga dia tidak terlihat oleh kami.