النهي عن الصلاة بعد الصبح
562 أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ ، عَنْ مَالِكٍ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ ، عَنِ الْأَعْرَجِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ ، وَعَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ |
:Telah mengabarkan kepada kami Humaid bin Mas'adah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan yaitu Ibnu Habib dari Musa bin Ali dari Bapaknya dia berkata; Saya mendengar Uqbah bin Amir berkata; Ada tiga waktu yang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarang kami untuk shalat atau menguburkan mayit pada waktu tersebut yaitu saat matahari baru terbit hingga meninggi saat bayangan seseorang sama dengan badannya (matahari sepenggal) hingga matahari tergelincir serta saat matahari menjelang terbenam hingga terbenam.
563 أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ قَالَ : حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ : أَنْبَأَنَا مَنْصُورٌ ، عَنْ قَتَادَةَ قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو الْعَالِيَةِ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : سَمِعْتُ غَيْرَ وَاحِدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهُمْ عُمَرُ - وَكَانَ مِنْ أَحَبِّهِمْ إِلَيَّ - ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَجْرِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ، وَعَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ |
:Telah mengabarkan kepada kami Mujahid bin Musa dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah dari Dlamrah bin Sa'id bahwa dia mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarang shalat setelah shalat Subuh hingga matahari terbit dan melarang shalat setelah Ashar hingga matahari terbenam.