The Prophet (ﷺ) said, Medina is a sanctuary from that place to that. Its trees should not be cut and no heresy should be innovated nor any sin should be committed in it, and whoever innovates in it an heresy or commits sins (bad deeds), then he will incur the curse of Allah, the angels, and all the people. (See Hadith No. 409, Vol 9).

D'après 'Anas (), le Prophète () dit: «Madina est un sanctuaire de tel à tel [endroit]. On ne doit pas couper ses arbres, ni y innover d'hérésie... Celui qui y innove une hérésie aura contre lui la malédiction d'Allah, celle des anges et celle de tous les hommes.»

':'Telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu'man telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Tazid telah menceritakan kepada kami 'Ashim Abu 'Abdurrahman Al Ahwal dari Anas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Madinah adalah tanah suci dari ini dan ini. Yaitu tidak boleh ditebang pepohonannya dan tidak boleh berbuat kemungkaran didalamnya. Barangsiapa yang berbuat kemungkaran (bid'ah) yang dilarang agama didalamnya maka orang itu akan mendapat laknat dari Allah para malaikat dan seluruh manusia'.'

The Prophet (ﷺ) came to Medina and ordered a mosque to be built and said, O Bani Najjar! Suggest to me the price (of your land). They said, We do not want its price except from Allah (i.e. they wished for a reward from Allah for giving up their land freely). So, the Prophet (ﷺ) ordered the graves of the pagans to be dug out and the land to be leveled, and the date-palm trees to be cut down. The cut datepalms were fixed in the direction of the Qibla of the mosque.

'Anas (): En arrivant à Madina, le Prophète () donna l'ordre d'édifier la mosquée. Il dit: 0 les béni Najjar! fixezmoi votre prix... — Nous ne demandons le prix [du terrain], répondirentils, qu'à

':'Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits dari Abu At-Tayyah dari Anas radliallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah kemudian Beliau memerintahkan untuk membangun masjid lalu berkata: 'Wahai Banu Najar juallah kepadaku berapa harga (kebun kalian) '. Mereka menjawab: 'Kami tidak menjualnya kecuali kepada Allah'. Maka Beliau memerintahkan quburan-quburan Kaum Musyrikin agar digali lalu bangunan-bangunannya dihancurkan kemudian diratakan dengan tanah dan memerintahkan pula agar pohon-pohon kurma ditebang lalu batang pepohonan itu dipasang bersusun untuk arah qiblat masjid.'

The Prophet (ﷺ) said, I have made Medina a sanctuary between its two (Harrat) mountains. The Prophet (ﷺ) went to the tribe of Bani Haritha and said (to them), I see that you have gone out of the sanctuary, but looking around, he added, No, you are inside the sanctuary.

Abu Hurayra ():

':'Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Abdullah berkata telah menceritakan kepada saya saudaraku dari Sulaiman dari 'Ubaidullah bin 'Umar dari Sa'id Al Maqbariy dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Daerah yang disucikan (haram) di Madinah ini adalah antara dua buah batu hitam sebagaimana aku sabdakan'. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi desa Banu Haritsah seraya bersabda: 'Aku memandang sepertinya kalian berada diluar dari tanah haram'. Kemudian Beliau terdiam sejenak lalu bersabda lagi: 'Tidak bahkan kalian berada pada tanah haram'.'

We have nothing except the Book of Allah and this written paper from the Prophet (ﷺ) (wherein is written:) Medina is a sanctuary from the 'Air Mountain to such and such a place, and whoever innovates in it an heresy or commits a sin, or gives shelter to such an innovator in it will incur the curse of Allah, the angels, and all the people, none of his compulsory or optional good deeds of worship will be accepted. And the asylum (of protection) granted by any Muslim is to be secured (respected) by all the other Muslims; and whoever betrays a Muslim in this respect incurs the curse of Allah, the angels, and all the people, and none of his compulsory or optional good deeds of worship will be accepted, and whoever (freed slave) befriends (take as masters) other than his manumitters without their permission incurs the curse of Allah, the angels, and all the people, and none of his compulsory or optional good deeds of worship will be accepted.

'Ali () dit: «Nous n'avons que le Livre d'Allah et cet écrit [que nous] tenons du Prophète () et qui contient ceci: Madina est un sanctuaire de A'ir jusqu'à tel endroit. Celui qui y innove une hérésie ou qui donne asile à un hérétique, aura contre lui la malédiction d'Allah, celle des anges et celle de tous les hommes. On n'acceptera de lui ni expiation ni [le fait de prier Allah] de détourner [de lui les conséquences de cet acte]... Celui qui choisit le patronage de quelques gens, sans la permission de ses patrons, aura [aussi] contre lui la malédiction d'Allah, celle des anges et celle de tous les hommes; on n'acceptera de lui ni expiation ni [prière]...»

':'Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim at-Taymiy dari bapaknya dari 'Ali radliallahu 'anhu berkata: 'Tidak ada sesuatu yang kami miliki kecuali Kitabulloh dan ash-shahifah (lembaran-lembaran hadits) ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Madinah adalah tanah suci yang wilayahnya antara gurun sahara hingga ini. Maka barangsiapa yang berbuat kemungkaran (bid'ah) yang dilarang agama didalamnya atau membantu orang berbuat bid'ah maka orang itu akan mendapat laknat dari Allah para malaikat dan seluruh manusia dan tidak akan diterima darinya amalan 'ibadah wajib dan sunnahnya' (atau taubat dan tebusannya). Dan Beliau bersabda: 'Perlindungan Kaum Muslimin adalah satu maka barangsiapa melepas ikatan perjanjian dengan seorang muslim maka orang itu akan mendapat laknat dari Allah para malaikat dan seluruh manusia dan tidak akan diterima darinya amalan 'ibadah wajib dan sunnahnya baginya dan barangsiapa yang mengambil perwalian suatu kaum tanpa seizin walinya maka orang itu akan mendapat laknat dari Allah para malaikat dan seluruh manusia dan tidak akan diterima darinya amalan 'ibadah wajib dan sunnahnya'. Berkata Abu 'Abdullah Al Bukhariy: istilah al'adh artinya: 'Tebusan'.'